Menurut penelitian, remaja yang tidak punya akses internet di rumah atau jarang mengakses dunia maya tersebut dapat membuat sisi edukasi dan sosialnya menurun.
Para peneliti mengungkapkan bahwa remaja yang jarang mengakses internet akan membuat sisi pendidikan dan jiwa sosialnya tidak baik. Seperti dilansir Daily Mail (31/12/2012), saat ini banyak anak bahkan remaja di Inggris yang tidak memiliki akses internet di rumahnya.
Dari penelitian tersebut terungkap bahwa seorang remaja yang di dalam lingkup keluarganya minimal mempunyai komputer maka dia akan dapat keuntungan dari sisi teknologi, sosial dan pendidikan.
Tingkat pemikiran, daya nalar dan jiwa sosial seorang remaja akan terbantu dan ikut berkembang apabila dia secara rutin menggunakan perangkat elektronik seperti PC atausmartphone yang dapat digunakan untuk mengakses internet.
Memang, pengaksesan internet tidak harus di rumah atau dapat dilakukan di mana saja, namun menurut para peneliti dari sebuah Universitas fakultas pendidikan menemukan fakta bahwa mengakses internet di rumah lebih baik daripada di luar.
Mengakses
internet di rumah juga dapat membuat proses belajar dan pencarian info baru
lebih fokus dibandingkan mengakses internet di luar.
Analisa para peneliti tersebut cukup beralasan karena terhubung internet secara rutin maka seorang anak atau remaja dapat mencari apa saja yang ingin mereka ketahui.
Selain itu, apabila mereka tetap menggunakan jejaring sosial untuk terhubung dengan temannya, maka jiwa sosialnya juga semakin terpupuk sejak awal. Tentu saja, hal ini merupakan analisa yang dapat dibilang kontra dengan hasil analisa lainnya.
Sebelum ini, para peneliti lain justru mengatakan bahwa dengan semakin sering menggunakan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter atau lainnya, maka akan membuat sisi humanis-nya perlahan luntur.
Bahkan tidak sedikit dari pengguna perangkat elektronik seperti PC, smartphone atautablet yang akhirnya sibuk dengan 'dunianya' sendiri daripada harus bergaul dengan manusia lainnya.
Media : Merdeka
Analisa para peneliti tersebut cukup beralasan karena terhubung internet secara rutin maka seorang anak atau remaja dapat mencari apa saja yang ingin mereka ketahui.
Selain itu, apabila mereka tetap menggunakan jejaring sosial untuk terhubung dengan temannya, maka jiwa sosialnya juga semakin terpupuk sejak awal. Tentu saja, hal ini merupakan analisa yang dapat dibilang kontra dengan hasil analisa lainnya.
Sebelum ini, para peneliti lain justru mengatakan bahwa dengan semakin sering menggunakan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter atau lainnya, maka akan membuat sisi humanis-nya perlahan luntur.
Bahkan tidak sedikit dari pengguna perangkat elektronik seperti PC, smartphone atautablet yang akhirnya sibuk dengan 'dunianya' sendiri daripada harus bergaul dengan manusia lainnya.
Media : Merdeka
0 Comments
